Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menanggapi Keluhan Tidak Ada Sinyal dan Listrik Saat Belajar Dirumah di Masa Pandemi Corona Virus


Baca berita detik news hari ini, mas Na diem kaget kalao masih ada Gap jauh antara kota dan desa, satu hal yang seharusnya terdeteksi lama oleh pemerintah akan tetapi baru terasa disaat seperti ini. Na diem dalam pernyataan yang merasa kaget di Indonesia masih banyak daerah yang belum tersentuh listrik maupun sinyal provider. Hal ini memang menjadi kendala saat pemerintah memberikan instruksi belajar online untuk anak - anak sekolah. Pakai cara aplikasi canggih di daerah ini tidak akan berfungsi. 

Sebetulnya tidak hanya di daerah terpencil, didaerah kami yang notabene masih di Jawa saja masih kesulitan akan sinyal, bayangkan untuk memberikan tugas online kami harus mencari sinyal bahkan tidak jarang kami ke kebun - kebun tetangga yang ada sinyal hanya untuk memberikan tugasnya. 

Padahal sekolah sudah menyiapkan akun office 365 unlimited agar bisa melakukan pembelajaran interaktif bersama siswa, apa yang terjadi banyak siswa yang tidak bisa mengakses. 

Kamipun merubah ke cara kedua menggunakan Google form, sama juga banyak kendala, ternyata cara paling simple adalah menggunakan group whatsapp, itupun masih terkendala dengan fasilitas yang siswa miliki, dari 30 siswa hanya 20 persen yang memiliki fasilitas smartphone, itupun tidak full dipegang siswa, ada yang baru bisa membuka tugas malam hari, kadang ku tidak habis pikir ada pihak yang memojokan guru seakan guru tidak bisa memberikan pembelajaran yang interaktif. Padahal kendala yang beragam seperti inilah yang seharusnya mereka pahami. 

Tidak jarang kami menerjang larangan bertemu siswa hanya mengantar materi dan tugas ke anak - anak. Kemarin mendengar cerita teman lama yang dor to dor ke rumah rumah karena minimnya akses internet dan fasilitas. 

Yap, hanya beberapa persen saja di Indonesia yang siap akan sistem pembelajaran daring, ini menjadi pekerjaan rumah yang perlu dipersiapkan kedepan. 

Dalam pernyataan yang sama mas na diem memperingatkan akan ada sesuatu yg mengerikan berikutnya yaitu adanya perubahan iklim, bisa saja ada hal hal yg mengerikan bisa terjadi dan memaksa kita menghadapi sesuatu yang sama seperti pandemi ini. Dikala susana sama seperti ini pasti dibutuhkan solusi yang lebih dari pemerintah dan harus bisa diantisipasi dari sekarang. 

Beberapa hal yang mesti dipersiapkan pemerintah antara lain. Akses internet yang merapat, tidak semua iklan provider itu nyata mereka bilang gedung gedung dan jarak tidak menjadi masalah sinyal 4G mereka, akan tetapi kenyataanya dilapangan berbeda sinyal sinyal mereka tidak mampu menembus tingginya gunung, jauhnya akses. 

Perbaiki infrastruktur terutama listrik keseluruh pelosok negeri agar semua bisa menikmati teknologi. 

Semoga kerjasama berbagai kementrian bisa merealisasikan setelah pandemi mereda. 

Oya nambah, ternyata setelah saya pahami sistem pembelajaran online akan lebih mudah dengan kurikulum permapel sebab lebih bisa runtut, cara pertema ternyata bagus saat pembelajaran real dikelas. 

Posting Komentar untuk "Menanggapi Keluhan Tidak Ada Sinyal dan Listrik Saat Belajar Dirumah di Masa Pandemi Corona Virus"