Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Usul Burung Cenderawasih dan Gerak Tari Kreasi Lagu Apuse

 

Papua merupakan pulau paling timur Indonesia. Banyak suku bangsa yang mendiami pulau ini. Pulau ini memiliki banyak keunikan antara lain: keindahan alam yang masih alami, perbedaan ciri fisik pada masyarakat papua dan masyarakat Indonesia lainnya, dan masih banyak lagi. Pulau Papua juga terkenal dengan burung khasnya, yaitu burung Cenderawasih. Di Papua juga ada cerita rakyat yang mengisahkan tentang asal usul burung Cenderawasih. Apakah kamu pernah mendengar ceritanya?

Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai keunikan pulau Papua dan cerita asal usul burung Cenderawasih bersama!



Ayo Mengamati

Gambar di atas menunjukkan peta daerah Papua. Apa keunikan daerah Papua menurutmu? Tuliskan pada tempat di bawah ini.

  1. Keindahan alam yang alami: Raja Ampat, Puncak Jaya, hutan-hutan yang belum dibakar atau ditebang untuk dijadikan perkotaan
  2. Suku-suku yang sangat banyak dan masih melestarikan kebudayaan mereka, mulai dari pakaian sampai cara berbicara
  3. Penduduknya yang berbeda dari penduduk Indonesia lainnya (kulitnya, wataknya, gaya bicara dan gaya hidup, dsb)
  4. Penduduknya sangat mencintai alam, terbukti dari rumahnya yang masih terbuat dari bahan alam, alat-alat yang dibuat dengan tangan, dsb
  5. Papua memiliki salju abadi, tidak pernah mencair
  6. Lukisan misterius di Gua Kontilola
  7. Papua memilki pasir putih di atas bukit

 

Papua memiliki banyak keunikan dan daya tarik tersendiri. Gunung Jaya Wijaya yang terkenal dengan puncaknya tertutup salju terletak di Papua. Selain Gunung Jaya Wijaya, Papua juga memiliki banyak tempat wisata alam yang dapat memanjakan mata wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tidak hanya itu, Papua memiliki jenis fauna yang terkenal yaitu burung cenderawasih.

Pernahkah kamu membaca cerita rakyat Papua tentang burung cenderawasih? Bacalah bacaan berikut.

Ayo Membaca

Asal Usul Burung Cenderawasih

Di suatu daerah di Papua tinggal seorang anak laki-laki bernama Kweiya. Kweiya tinggal bersama ibu dan adik-adik tirinya. Adik-adik tiri Kweiya tidak menyukai Kweiya. Mereka menjebak Kweiya sehingga dia tersesat di hutan.

Kweiya yang tersesat di hutan mencoba untuk bertahan hidup. Dia membangun rumah kayu sederhana dan berburu. Kulit binatang hasil buruannya dia pintal menjadi benang. Kweiya berencana untuk membuat sayap dari benang pintalannya.

Setelah Kweiya pergi, ibunya sangat sedih. Adik-adik Kweiya berbohong bahwa Kweiya pergi karena tidak mau tinggal bersama mereka lagi. Ibu Kweiya tidak percaya. Ibu Kweiya berusaha mencari tahu kebenarannya. Adik bungsu Kweiya yang jujur memberitahu ibu kebenarannya. ”Bu, kak Kweiya tidak meninggalkan kita. Dia dijebak oleh kakak-kakak sehingga tersesat di hutan.” Jelas adik bungsu Kweiya.

”Benarkah yang kau katakan itu anakku? Kalau begitu ibu harus mencari Kweiya,” sahut ibu Kweiya.

Ibu Kweiya segera pergi ke hutan. Dia berjalan tanpa kenal lelah sambut terus memanggil-manggil Kweiya sekuat tenaga. Tidak ada sahutan. Sampai akhirnya ibu Kweiya melihat seekor burung muncul dari pepohonan. Eee… eee… eee…. Begitu suara burung yang muncul di hadapan ibu Kweiya. Ibu Kweiya terkejut, ternyata burung itu adalah Kweiya yang menyelipkan pintalan benang di bawah lengannya. Kweiya telah berubah wujud menjadi seekor burung yang indah.

Ibu Kweiya mengikuti Kweiya dan mengambil sejumput pintalan benang. Ibu Kweiya menyelipkan pintalan benang di bawah lengannya seperti yang telah dilakukan Kweiya. Dalam sekejap, ibu Kweiya berubah menjadi seekor burung. Dia segera terbang bersama Kweiya. Adik-adik tiri Kweiya ternyata menyaksikan ibunya dan Kweiya yang telah berubah menjadi burung. Mereka menyesali perbuatan jahatnya. Namun, penyesalan itu telah terlambat. Kweiya dan ibunya telah berubah menjadi burung yang kini dikenal sebaga burung cendrawasih.

Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016.

 

Unsur apalagi yang menjadikan Papua daerah unik? Ya, papua memiliki kesenian yang terkenal di seluruh daerah di Indonesia berupa tarian dan lagu daerah yaitu tari Perang dan lagu “Apuse”

 

 



Lagu Apuse diatas dapat digunakan untuk mengiringi gerak-gerak tari kreasi. Ayo mencoba melakukan gerak tari dengan iringan lagu "'Apuse"










Pulau Papua memang unik ya. Banyak yang bisa dipelajari, mulai dari keuinikan wilayahnya, keunikan masyarakatnya, asal usul burung Cenderawasih, keunikan kesenian berupa lagu dan tarian. Kalian juga bisa belajar menari tari kreasi dengan diiringi lagu "Apuse"

Semoga bermanfaat ya..





Posting Komentar untuk "Asal Usul Burung Cenderawasih dan Gerak Tari Kreasi Lagu Apuse"