Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Canho Pasirua, Pianis Cilik Indonesia

 

Pernahkah kalian mendengar ungkapan "Kecil-kecil cabe rawit"?

Mungkkin ungkapan ini pantas disematkan pada Canho Pasirua. Mengapa?

Karena pada usia yang masih belia dia sudah mewakili Indonesia ke ajang kompetisi internasional di Amerika Serikat. Bagaimana kisahnya, mari kita simak bersama!


Canho Pasirua, Kisah Pianis Cilik Indonesia

untuk Ajang Internasional

Seorang bocah yang belum genap berumur tiga tahun menangis sambil mengguling-gulingkan badannya di tengah pasar karena permintaannya tidak dipenuhi ibunya. Sang anak sangat ingin memiliki harmonica mainan. Sang ibunda akhirnya memenuhi permintaan anaknya hanya agar dia segera berhenti menangis. Harmonika mainan itu menjadi sahabat akrab anak balita tersebut di rumah setiap hari. Tidak hanya itu, anak tersebut akan sangat serius menyaksikan acara musik yang sedang ditayangkan di televisi.

Bahkan matanya tampak melotot dan berdiri sangat dekat dengan layar televisi bila melihat pemain piano atau keyboard sedang beraksi. Belakangan anak ini harus menempuh ke sebuah kota lain, yang berjarak 140 kilometer dari kota kelahirannya, agar bisa bermain piano. Hal itu karena di kotanya, tidak ada piano. Itulah sepenggal kisah Canho Pasirua, pianis cilik asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang akan mewakili Indonesia ke ajang kompetisi internasional di Amerika Serikat.




Canho sebentar lagi akan berlaga di Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan atau “World Championship Perfoming Arts (WCOPA) 2016” di Long Beach, California, AS, 7-19 Juli 2016. Pada Rabu (29/6/2016), bocah bernama lengkap Yohanes De Capestrano Jambru Pasirua itu menggebrak Jakarta. Cancho mempertontonkan kebolehannya dalam memainkan komposisi karya para pemusik klasik dunia di Musro, Hotel Borobudur, Jakarta.

Sumber: www.nasional.kompas.com

 

Berdasarkan bacaan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1.       Bakat apakah yang dimiliki Canho?

Bakat Canho adalah bermain piano

2.       Bagaimana usahanya untuk mencapai cita-citanya?

Usaha Canho untuk mencapai cita-citanya adalah ia harus menempuh ke sebuah kota lain, yang berjarak 140 kilometer dari kota kelahirannya, agar bisa bermain piano

3.       Prestasi apa saja yang telah diraih Canho?

Prestasi yang telah diraih Canho adalah lolos seleksi di Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan atau “World Championship Perfoming Arts (WCOPA) 2016” di Long Beach, California, AS, 7-19 Juli 2016

4.       Deskripsikan sosok Canho dengan menggunakan kata-katamu sendiri!

Canho merupakan seorang anak yang menykai music. Pada saat kecil dia memiliki harmonica yang menjadi sahabat akrabnya setiap hari di rumah. Canho sangat suka menonton acara music yang disiarkan TV, dan dia akan sangat tertarik jika melihat pemain piano atau keyboard yang sedang beraksi. Setelah beranjak dewasan Canho mewakili Indonesia ke ajang kompetisi internasional di Amerika Serikat. Canho juga akan berlaga di Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan atau “World Championship Perfoming Arts (WCOPA) 2016” di Long Beach, California, AS, 7-19 Juli 2016.

 

Usia, keadaan ekonomi keluarga, bahkan jarak tempuh bukan menjadi halangan untuk seseorang meraih cita-citanya. Tekad, keyakinan, semangat, dan pantang menyerah merupakan sebuah cambuk yang akan menguatkan kita untuk terus meraih mimpi dan cita-cita kita. Tentunya dengan dukungan keluarga dan juga doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semangatlah dalam meraih cita-cita ya.

Semoga bermanfaat..



Posting Komentar untuk "Canho Pasirua, Pianis Cilik Indonesia"