Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Jawaban "Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada"

 

Pada tema sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang tokoh-tokoh pahlawan yang memiliki nilai-nilai kepahlawanan yang dapat kita contoh. Salah satu tokoh tersebut adalah Patih Gajah Mada. Patih Gajah Mada merupakan seorang tokoh besar yang mempunyai cita-cita sangat besar, yaitu mempersatukan pulau-pulau dan kerajaan-kerajaan yang ada saat itu menjadi satu yaitu, Nusantara!

Diskusikan bersama teman-temanmu beberapa pertanyaan berikut!

1.       Apakah cita-cita Patih Gajah Mada terlalu tinggi saat itu?

Pada saat itu cita-cita Patih Gajah Mada sangat mungkin diwujudkan. Patih Gajah Mada ingin mempersatukan pulau-pulau dan kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu menjadi satu yaitu Nusantara

2.       Tahukah kamu usaha apa saja yang dilakukannya untuk mencapai cita-cita tersebut?

Patih Gajah Mada terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan kerajaan dan pengabdiannya terus berlanjut sampai Beliau berjanji untuk mewujudkan cita-citanya dengan melakukan Sumpah Palapa

3.       Tahukah kamu bagaimana cara Patih Gajah Mada mewujudkan cita-citanya?

Patih Gajah Mada dengan gigih terus berlatih sampai akhirnya dapat masuk ke lingkungan kerajaan Majapahit dan kemudian terus mengabdi hingga akhirnya membuat janji untuk menyatukan seluruh daerah-daerah di nusantara yang disebut dengan Sumpah Palapa

 

Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada

Gajah Mada diperkirakan lahir pada awal abad ke-14, di lembah Sungai Brantas di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna. Ia berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga kaya ataupun bangsawan. Sejak kecil, dia memiliki bakat kepemimpinan yang sangat kuat melebihi orang-orang sebaya di masanya. Konon, dia terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan pasukan kerajaan.

Gajah Mada yang memiliki arti “Gajah yang cerdas, tangkas, dan energik.” Memulai pekerjaannya sebagai anggota prajurit Bhayangkara. Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi Kepala Prajurit Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal Raja. Pengabdian Gajah Mada pada kerajaan dimulai pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309 – 1328). Berkat kerja keras dan kepemimpinannya yang hebat, Gajah Mada menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuawanatunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada saat hendak dilantik menjadi patih, Gajah Mada membuat janji yang sangat terkenal hingga kini. Sebuah ikrar atau janji yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa.


Ia berjanji tidak ingin menikmati buah palapa kecuali dapat mempersatukan daerah-daerah seperti Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura). Janji atau ikrar yang ia upayakan untuk terwujud dengan menyatukan wilayah tersebut menjadi wilayah Nusantara. Saat itu wilayah Nusantara lebih luas dari wilayah Negara Indonesia saat ini. Saat itu wilayah Nusantara meliputi Seluruh Semenanjung Malayu (Malaysia dan Singapura), Sumat ra, Jawa, Kal imantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, Papua, hingga wilayah Darwin (Australia).

Sumber: www.kompasiana.com/nur_haryono dengan penyesuaian

 

Berdasarkan bacaan didepan, lengkapilah peta pikiran berikut ini!



 

Kamu telah tahu ciri-ciri puisi juga bagian-bagian puisi. Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama!

Maha Patih Gajah Mada

Karya: D. Karitas

Wahai Maha Patih Gajah Mada

Sejarah telah mengukir nama besarmu

Sejarah telah mengakui kepemimpinanmu

Sejarah telah mencatat keberanianmu

Maha Patih Gajah Mada

Tak akan hilang dari benak kami para pemuda bangsa

Kisah kepahlawananmu

Semangat pantang menyerahmu

Dan usaha keras untuk mewujudkan cita-citamu

Maha Patih Gajah Mada,

Kami akan terus membangun bangsa ini

Kami akan terus menjaga persatuan dan kesatuan negara ini

Dan kami akan terus menghormatimu, pahlawan kami

Usaha Patih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara telah terwujud, meskipun wilayahnya tidak seluas yang ia cita-citakan. Usaha mempersatukan wilayah dan masyarakat di dalamnya tentu bukan hal yang mudah. Oleh karenanya, bangsa Indonesia harus memelihara persatuan dan kesatuan dengan sungguh-sungguh.

Ayo Berkreasi!

Amatilah kehidupan masyarakat yang ada di sekitarmu! Apakah mereka berasal dari daerah yang sama? Apakah nenek moyang mereka berasal dari daerah yang sama? Bagaimana dengan suku asal mereka? Bagaimana juga dengan bahasa daerah mereka?

Lakukan kegiatan berikut ini bersama kelompokmu!

1.       Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga orang.

2.       Carilah informasi dari dua orang teman di sekolahmu tentang suku asal atau daerah asal mereka.

3.       Carilah gambar dan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai suku asal temanmu tersebut. Keterangan mengenai hal-hal berikut.

a.       Pulau asal dan daerahnya

b.      Bahasa daerah

c.       Pakaian adat

d.      Rumah adat

e.      Kebiasaan adat

4.       Dengan menggunakan sebuah karton ukuran A3, tuliskan semua informasi yang kamu dapatkan dengan rapi dan menarik.

5.       Lakukan wawancara dengan kedua temanmu tersebut untuk mengetahui hal-hal berikut.

a.       Cara mereka bekerja sama.

b.      Cara mereka menghadapi perbedaan.

c.       Manfaat yang diperoleh dari bekerja sama dengan orang yang berasal dari suku atau daerah yang berbeda.

6.       Gunakan contoh bagan berikut untuk membantu menyusun keterangan yang telah kamu dapatkan.

7.       Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!

 

Nama:

Gendhis Winasih

 

Nama:

Ni Kadek Suasti

Keterangan:

Gambar

Keterangan:

Gambar

Daerah asal: Yogyakarta

Sumber: https://www.google.com/

Daerah asal: Bali

Sumber: https://www.brobali.com/

Bahasa daerah: Bahasa Jawa

Bahasa daerah: Bahasa Bali

Pakaian adat: Surjan, Jarik, Kebaya Beledu, Pakaian Abdi, Baju Ageng

Pakaian adat: Payas Agung, Payas Madya , Payas Alit, dan Payas Jangkep

Rumah adat: Joglo

Rumah adat: Gapura Candi Bentar

Kebiasaan adat:  Sekaten

Upacara Sekaten merupakan rangkaian dari upacara Gerebek Maulud. Tradisi adat yang satu ini merupakan upacara Keraton Jogja yang kental dengan nuansa religius (Islam). Sekaten merupakan penghormatan kepada hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dan rutin diadakan setiap 5 sampai 11 Rabiul Awal.

Kebiasaan adat : Ngaben

Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah di Bali yang dilakukan untuk menyempurnakan jenazah. Upacara adat ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.

 

Kesimpulan:  Ghendis berasal dari Yogyakarta sedangkan    berasal dari bali, keduanya memiliki banyak sekali perbedaan mulai dari bahasa daerah, pakaian adat, rumah, adat, dan kebiasaan adat dari daerah asal mereka tetapi mereka dapat berteman dengan baik tanpa membedakan dari mana mereka berasal.

Usaha keras Patih Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara sangat beralasan. Nusantara memiliki sumber daya alam yang beragam dan kaya. Sumber daya alam digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai manusia yang bijak sudah seharusnya kita memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan kita.

Semoga bermanfaat ya..






Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban "Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada""