Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Jawaban "Sultan Hasanuddin"

 

Setelah masa kerajaan Hindu-Budha mulai melemah, kemudian masuklah ajaran agama islam di Indonesia. Dari situlah mulai muncul kerajaan-keerajaan bercorak islah di Indonesia. Lalu, siapa yang mempunyai peran penting pada masa kerajaan islam di Indonesia? 

Beni ingin mengetahui lebih lanjut tentang perjuangan setelah masa kerajaan Hindu-Buddha. Bersama Beni, mari kita cari tahu lebih lanjut perjuangan tersebut.

Ayo Membaca!

Bacalah teks berikut dalam hati!

Sultan Hasanuddin


Sultan Hasanuddin ialah raja dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh Belanda, ia dijuluki ‘Ayam Jantan dari Timur’ karena kegigihan dan keberaniannya melawan Belanda. Ia membela kepentingan kerajaannya dan kepentingan rakyatnya dengan gigih. Ia berusaha menegakkan kedaulatan dan memperluas wilayah kerajaan. Ia berhadapan dengan Aru Palaka, Raja Bone yang dibantu oleh Belanda.

Sultan Hasanuddin dikenal arif dan bijaksana. Beliau merasa sedih karena harus bertempur melawan keluarga sendiri. Arung Palakka La Tenri Tatta to Erung sudah seperti saudara kandung sendiri. Sultan Hasanuddin mempertimbangkan bahwa pertumpahan darah di kalangan orang Makassar dan Bugis harus segera dihentikan. Sultan Hasanuddin berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di sekitar kerajaannya untuk melawan Belanda.

Karena perjuangan dan jasa-jasanya, nama Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai nama jalan dan universitas di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemerintah bahkan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin.

Setelah wafat, Sultan Hasanuddin dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Gowa di Sulawesi Selatan.  Kompleks pemakaman raja-raja merupakan peninggalan sejarah yang perlu dijaga kelestariannya. Kompleks pemakaman ini pun dijadikan objek pembelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.

 

Berdasarkan bacaan di atas, isilah tabel berikut.

Apa yang kamu ketahui tentang Sultan Hasannudin?


Apa yang ingin kamu ketahui lebih lanjut tentang Sultan Hasannudin?

Sultan Hasannudin merupakan raja Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makasar, Sulawesi Selatan

Yang ingin saya ketahui lebih lanjut tentang Sultan Hasanuddin adalah bagaimana perjuangan Sultan Hasanuddin dalam melawan pnjajahan Belanda

 

Dari perjuangan Sultan Hasanuddin, kita belajar tentang ‘keberanian’ dan ‘kegigihan’ dalam melawan tindakan yang salah dan sewenang-wenang. Sultan Hasanuddin berusaha untuk melawan kesewenang-wenangan Belanda. Perjuangan beliau layak diteladani dan diberi penghargaan. Berbagai peninggalan Sultan Hasanuddin juga perlu terus dilestarikan sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Bagaimana cara kamu menghargai jasa para pahlawan? Jelaskan jawabanmu!

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menghargai jasa para pahlawan antara lain:

1.       Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa

2.       Mengikuti upacara bendera dengan khidmat

3.       Mengabadikan nama pahlawan sebagai nama jalan, gedung, universitas, dan sebagainya

4.       Melanjutkan perjuangan para pahlawan sesuai dengan kemampuan dan keahlian

5.       Menjaga peninggalan-peninggalan para pahlawan

 

Siti ingin mengetahui lebih lanjut tentang perjuangan raja-raja Nusantara. Bersama Siti, amati gambar di bawah ini! Berikut adalah raja pada masa pemerintahan kerajaan Islam.

 

Amati tokoh-tokoh tersebut. Apa yang kamu ketahui dan ingin kamu ketahui lebih lanjut tentang peninggalan pemerintahan raja-raja tersebut?

Isilah tabel berikut.

Yang aku ketahui tentang peninggalan raja-raja pada masa Islam

Yang ingin aku ketahui lebih lanjut tentang peninggalan raja-raja pada masa Islam


Peninggalan raja-raja pada masa islam antara lain: masjid, kaligrafi, pesantren, keratin, kesussatraan,tradisi

Perjuangan raja-raja islam di nusantara

 

Diskusikan tabel tersebut dengan temanmu.

Cari informasi tentang perjuangan para raja dan peninggalan yang memengaruhi wilayah di sekitarmu dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, atau gurumu. Lengkapilah tabelmu!

Tuliskan informasi yang telah kamu dapat di dalam kotak di bawah ini atau di kertas terpisah!

1.    Sultan Malik al Saleh adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudra Pasai. Sebelum menjadi raja, dia bergelar Merah Sile atau Merah Selu. Sultan Malik al Saleh adalah putra Merah Gajah. Diceritakan Merah Selu mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Akhirnya, dia berhasil diangkat menjadi raja di suatu daerah yaitu Samudra Pasai. Merah Selu masuk Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail seorang Syarif Mekah. Setelah masuk Islam, Merah Selu diberi gelar Sultan Malik al Saleh atau Sultan Malikus Saleh

2.       Sultan Iskandar Muda adalah raja dari Kerajaan Aceh Darussalam yang memerintah tahun 1607-1636. Pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mencapai puncak kejayaan. Aceh Darussalam menjadi pusat perdagangan yang ramai. Sultan Iskandar Muda sangat menentang penjajahan. Ia menolak keinginan Belanda untuk memonopoli atau menguasai perdagangan di wilayah Kerajaan Aceh Darussalam.

3. Sultan Hasanuddin menjadi Raja Kerajaan Makassar pada tahun 1653-1670. Dibawah kepemimpinannya, Makassar mengalami puncak kejayaan. Sultan Hasanuddin gigih menentang penjajah VOC Belanda. Karena kegigihannya melawan monopoli perdagangan Belanda, Sultan Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Karena perjuangan dan jasa-jasanya, nama Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai nama jalan dan universitas di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemerintah bahkan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin.


Sultan Hasanuddin merupakan raja dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makassar. Sultan Hasanuddin sangat menentang penjajahan. Sultan Hasanuddin berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di sekitar kerajaannya untuk melawan Belanda. Berkat jasanya nama Sultan Hasanuddin dijadikan nama jalan dan salah satu nama universitas di Makaar, Sulawesi Selatan.

Semoga bermanfaat ya..



Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban "Sultan Hasanuddin""